Selasa, 04 April 2017

Senam Otak

Tahukah Anda bahwa kebanyakan orang hidup dengan lebih mengandalkan otak kiri? Jumlah mereka ada sekitar 80 sampai 85 persen. Sebagian memang tidak didominasi otak kiri saja, tetapi campuran antara keduanya. Sisanya, 15-20 persen adalah para pengguna otak kanan. Mana yang lebih baik atau sebaliknya, mana yang lebih jelek, tidak mudah untuk dijawab. Masing-masing sisi mempunyai fungsi yang berbeda. Otak kiri berfungsi dalam hal-hal yang berhubungan dengan logika, rasio, kemampuan menulis dan membaca, juga merupakan pusat matematika. Sementara otak kanan untuk sosialisasi, komunikasi, interaksi dengan manusia lain, serta pengendalian emosi. Pada otak kanan ini pula terletak kemampuan intuitif, kemampuan merasakan, memadukan, dan ekspresi tubuh (seperti menari, menyanyi, dan melukis).
Lebih jelas lagi, untuk mengetahui seseorang menggunakan sisi otak bagian mana bisa dilihat dari dominasi telinga, mata, kaki dan tangan. Mereka yang lebih banyak menggunakan otak kiri, telinga kanannya cenderung lebih tajam, kaki dan tangannya cenderung lebih kuat dibanding tangan dan kaki kiri. Demikian sebaliknya. Dalam bentuk yang lain juga bisa ditandai dengan penampilan meja seseorang. Kalau seseorang yang dominan menggunakan otak kanan, ciri meja kerjanya cenderung berantakan. Meski begitu dia mengetahui dengan pasti di mana letak barang-barang yang dicari serta apa yang saat itu dikerjakan. “Sebab, pada mereka yang lebih banyak menggunakan otak kanan proses berpikirnya pararel, sedangkan pengguna otak kiri cara berpikirnya serial,” kata Ruswaldi.
Karena jumlah pengguna otak kanan jauh lebih kecil dibandingkan pengguna otak kiri, ada kecenderungan pengguna otak kanan kini banyak dicari. “Orang suka memperkerjakan mereka (pengguna otak kanan) karena kreatif, lebih mudah bergaul, lebih bisa memotivasi diri dan EQ (emotional intellingence atau kecerdasan emosi)-nya lebih bagus,” kata dr. Ruswaldi. Dari sinilah kemudian, sejak sekitar 20 tahun terakhir, lahir senam otak (brain gym). Roger Sperry, seorang visiolog kedokteran berhasil membuktikan bahwa gerakan-gerakan tertentu bisa mempengaruhi otak. Dengan menerapkan terhadap anak-anak hiperaktif, ternyata gerakan-gerakan tersebut berhasil menenangkan mereka. Penemuan Roger Sperry ini membuahkan Hadiah Nobel tahun 1981.
Jadi mulanya senam itu memang dimanfaatkan untuk membantu anak-anak bermasalah. Hiperaktif salah satu di antaranya, juga anak-anak yang sulit kosentrasi dan depresi. Dalam perkembangan selanjutnya senam otak banyak digunakan untuk bermacam-macam kegunaan. Malah kewaspadaan (awareness) serta refleks orang lanjut usia yang sudah hilang bisa dibangkitkan kembali lewat senam otak. Dengan senam otak, RAS (reticulo activating system atau pusat kewaspadaan seseorang) bisa disiagakan lagi. Dengan latihan-latihan tertentu, RAS di batang otak disiagakan. Latihan ini, antara lain, berupa jalan merangkak dengan gerakan kaki dan tangan menyilang.
“Di Amerika dan Eropa brain gym sudah populer karena sudah terbukti kegunaannnya, lagipula senam itu latihannya cukup sederhana,” kata Ruswaldi. Sementara di Indonesia senam otak belum terlalu memasyarakat. Meski mudah menjalankan, tetapi pada awalnya diperlukan panduan dari orang yang memeng mempunyai pengetahuan tentang senam otak.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar