JAKARTA, Indonesia — Ada puluhan klub sepak bola yang
bertanding di kompetisi utama Indonesia. Namun keempat klub ini
merupakan yang paling berprestasi dan memiliki basis pendukung terbesar
di Tanah Air.
Persija Jakarta
Persija Jakarta merupakan salah satu klub sarat prestasi
yang dimiliki Indonesia. Di kompetisi domestik, Persija sudah mengoleksi
10 gelar juara, dengan rincian 9 kali juara Perserikatan dan sekali
Liga Indonesia.
Gelar juara Perserikatan diraih Persija pada musim:
- 1931
- 1933
- 1934
- 1938
- 1954
- 1964
- 1973
- 1975
- 1979
Sedangkan satu-satunya gelar Liga Indonesia disabet pada 2001.
Sejarah mencatat Persija adalah reinkarnasi dari VIJ yang
merupakan salah satu pendiri Persatuan Sepak Bola Seluruh Indonesia
(PSSI).
Persija didirikan pada 28 November 1928. Itu berarti sudah
88 tahun Persija berdiri dan mampu membuktikan sebagai salah satu
kekuatan tradisional di sepak bola Indonesia.
Sebenarnya Persija merupakan bond sepak bola dari
administratif Jakarta Pusat. Maka tidak heran pada era Perserikatan,
Persija lebih dikenal dengan nama Persijapus atau Persija Jakarta Pusat.
Namun sejak era Liga Indonesia, nama Persija lebih populer
digunakan. Itu karena perkembangan klub yang juga ada di DKI Jakarta
seperti PSJS Jakarta Selatan, Persijatim Jakarta Timur, hingga Persitara
Jakarta Utara gagal menandingi kiprah Persijapus di kompetisi nasional.
Saat ini pada 2016, tim yang tampil dengan jersey berwarna oranye ini dilatih oleh juru racik dari Brasil: Paulo Camargo.
Dalam tim Persija sekarang juga masih terdapat pemegang
caps terbanyak timnas Indonesia, Bambang Pamungkas. Pemain asal Semarang
itu telah menjadi simbol klub berjuluk Macan Kemayoran itu.
Di sisi lain karena telah menjadi kebanggaan warga DKI
Jakarta, Persija pun memilih Stadion Utama Gelora Bung Karno di Senayan
sebagai markasnya untuk menggelar pertandingan.
Jumlah suporter Persija yang dikenal dengan nama The JakMania diperkirakan mencapai 50 ribu untuk kawasan Jabodetabek.
Persib Bandung
Pada era kompetisi profesional Indonesia Super League (ISL), Persib Bandung berkembang menjadi klub yang modern.
Maung Bandung Laris diminati banyak sponsor hingga
penjualan tiket yang selalu di atas rata-rata kapasitas stadion.
Perubahan ini membuat merk Persib menjadi kebanggaan tersendiri buat
para bobotoh —julukan untuk pendukung Persib.
Seiring berkembangnya Persib menjadi klub modern, prestasi
juga datang silih berganti. Setelah sempat paceklik gelar juara selama
19 tahun —terakhir juara Liga Indonesia musim 1994/1995— Persib kembali
meraih mahkota juara ISL pada 2014.
Pada 2015 Persib juga menjadi juara Piala Presiden.
Tapi sebetulnya Persib yang didirikan pada 1933 merupakan
salah satu pengoleksi gelar juara Perserikatan terbanyak. Total 5 titel
juara Perserikatan pernah diraih Persib, masing-masing pada musim:
- 1939
- 1961
- 1986
- 1989/1990
- 1993/1994
Persib pun dikenal sebagai pemasok pemain timnas
Indonesia, baik level junior maupun senior. Banyak legenda timnas
Indonesia yang pernah memperkuat Persib pada masa jayanya.
Dari sisi jumlah penggemar, Persib merupakan salah satu
klub paling banyak memiliki suporter. Dalam salah satu survei yang
dilakukan manajemen Persib, mereka menemukan fakta bahwa di kawasan Jawa
Barat saja, jumlah penggemarnya mencapai 4,5 juta orang.
Sehingga bila ditotal dengan penggemar di luar Jawa Barat,
jumlahnya bisa melebihi angka tersebut. Maka tidak mengherankan jika
setiap Persib bertanding di berbagai daerah, pasti selalu lebih dari
ribuan bobotoh turut menyaksikan.
Arema Cronus
11 Agustus selalu menjadi hari istimewa buat masyarakat
Malang Raya. Pada tanggal itulah warga Malang pasti tumpah ruah untuk
merayakan ulang tahun klub kebanggaan mereka, Arema.
Sejak didirikan pada 11 Agustus 1987, hingga sekarang
Arema menjadi satu-satunya mantan klub Galatama yang mampu berkibar.
Gelar juara ISL 2009/2010 menjadi puncak sukses dalam sejarah klub Arema
berlogo singa ini.
Sebelumnya di kompetisi Galatama, Arema juga pernah meraih
gelar juara. Keberhasilan itu dicatat pada penyelenggaraan kompetisi
"swasta" ini pada musim 1992/1993. Arema juga pernah tercatat menjadi
juara Divisi I 2004 setelah musim sebelumnya terdegradasi dari Divisi
Utama.
Kini Arema dengan manajemen klub yang mapan hingga jumlah
pendukung fanatik yang luar biasa banyaknya di berbagai daerah hingga
mancanegara, membuat tim ini selalu menjadi aktor utama sepak bola
Indonesia.
Apalagi tim berjulukan Singo Edan tersebut mampu secara
konsisten berada di papan atas kompetisi di tiap musimnya. Tahun 2016
ini, Arema menjuarai Piala Bhayangkara.
Saat ini Arema dilatih pelatih asal Bosnia-Herzegovina,
Milomir Seslija. Skuat Arema yang sekarang juga banyak dihuni pemain
berlabel timnas.
Tidak heran bila tim yang bermarkas di Stadion Kanjuruhan,
Kabupaten Malang, itu tidak pernah absen dari daftar tim favorit juara
di berbagai ajang.
Namun di sisi lain, ada sejarah kelam yang tercatat dalam
buku Arema. Sejarah pahit itu tidak lain karena sempat terjadi dualisme
pengelolaan Arema, tepatnya mulai 2011. Tapi perlahan namun pasti,
dualisme itu mulai mencair.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar